Post : SNSD/ Girls Generation
Tears
Anyeong! ^^
Aku datang lagi ni~ *reader bubar
Hoho.. Langsung cekidot aja kali ya?
Title : Tears
Cast : Jessica Jung (SNSD), Lee Donghae (SUJU)
Other Cast : SNSD, SUJU
Author : saranghaesica
***
Jessica terlihat sedang menunggu seseorang disebuah restaurant mewah.
Jessica Jung. Wanita cantik ini kelihatan bosan. Ia melirik jam tangan
yang melingkar indah di tangannya entah sudah berapa kali.
“Chagi~” seseorang menutup matanya dengan kedua tangan. Jessica mencibir. Ia bisa mengetahui siapa yang menutup matanya itu.
“ya! Cepat lepas tangamu, lee donghae~” kata Jessica. Orang yang tadi menutup matanya itu melepaskan tangannya sambil terkekeh.
“sudah lama menunggu?” tanya Lee Donghae sambil duduk didepan Jessica. Jessica cemberut.
“apa kau tau aku sudah menunggu berapa lama disini?!” tanyanya kesal. Donghae tersenyum.
“mianhaeyo chagi~ tiba-tiba ada rapat mendadak” kata Donghae. “kenapa tiba-tiba mengajakku makan malam, nyonya Lee?”
Jessica tergagap. Ia menggaruk-garuk lehernya. “aku… Ah! Kau tidak mau
memesan makanan? Aku mau pesan makanan. Aku lapar!” kata Jessica kelewat
ceria. Kening Donghae berkerut.
“baiklah..”
Jessica pun memanggil pelayan, dan mereka memesan makanan. Beberapa menit kemudian, pesanan mereka pun datang.
Donghae memakan steak yang dipesannya dengan lahap, mungkin karena
kelaparan. Sedangkan Jessica sedari tadi hanya mengaduk-aduk spagettinya
dengan sendok.
Donghae melihat Jessica yang kelihatan gelisah itu. “kau tau? Kau sudah
20 kali menghela napas, chagi. Ada apa? Ada masalah?” tanya donghae
lembut.
Jessica mengerjap. “aa..aniyo… Gwenchana..” katanya.
Donghae kelihatan tak percaya. “apa kau sakit? Atau spagettinya tidak enak? Mau kupesankan yang baru lagi?”
“aniyo! Aku tidak apa-apa… Hanya saja…..” Jessica mengatupkan mulutnya.
Ia menatap Donghae yang tampak sedang menunggu lanjutan kalimat Jessica.
“chagi…”
“wae?”
“a..aku..” Jessica bingung bagaimana cara menjelaskannya.
“a.. Aku.. Aku hamil..”
“M-MWO???!!!!”
Donghae tersedak. Jessica langsung menyodorkan air minum untuknya.
“apa kau bilang?!”
“aku hamil…”
Donghae sangat terkejut. Ia menatap Jessica lekat-lekat. “benarkah…?”
Jessica tertawa nakal. “Selamat Tuan Lee, sedikit lagi kau akan mendapatkan seorang anak..”
Donghae beranjak dari kursinya, lalu berlutut didepan Jessica.
“kau hamil, sica?” tanyanya. TanganDonghae bergetar saat menggenggam lembut tangan Jessica.
“Ya, Lee Donghae. Istrimu ini sedang hamil,” Jessica tertawa lagi.
Donghae tertegun. “Istriku hamil..”
“astaga….”
“YUHUUUUUU!!!” Donghae melompat. “ISTRIKU HAMIL!!” teriaknya senang.
“Yaa!!” teriak Jessica. Wajahnya memerah melihat Donghae berteriak
diantara para pengunjung restaurant itu. Ia tertawa kecil melihat
Donghae memberitahukan semua orang yang ada disitu. Dari pengunjung yang
sedang duduk, sampai pelayan yang sedang mengantarkan makanan. Wajah
Donghae benar-benar memancarkan kebahagiaan.
Ya, sudah 5 tahun Donghae dan Jessica berumah tangga, tapi belum
dikaruniai seorang anak. Dan sekarang tuhan mengabulkan doanya agar ia
mempunyai anak. Dan Jessica berjanji akan merawat dan menjaga janinnya
sampai ia tumbuh menjadi anak yang baik. Tanpa sadar, Jessica mengelus
perutnya dengan sayang. Ia balas menatap Donghae yang sedang menatap
dirinya. Ia tak menyangka air mata menetes dari mata Donghae. Donghae
memeluk Jessica.
Terima kasih, Tuhan…
***
Jessica tak bisa menahan senyum melihat tingkah suaminya itu. Setelah
pulang dari restaurant tadi, Donghae sibuk menelpon keluarga dan
teman-temannya kalau mereka akan memiliki bayi. Donghae kelihatan sangat
bahagia.
“aku akan menjaganya dengan baik, hae.. Aku janji…” gumam Jessica dalam hati.
***
@2bulan kandungan
Donghae menatap dengan takjub melihat istrinya yang makan dengan lahap.
Ia baru pertama kali melihat Jessica makan dengan selahap ini.
Jessica cengengesan. “jangan melihatku seperti itu. Ini kulakukan
untuknya..” jessica mengelus perutnya yang mulai membesar. Ia harus
memakan makanan yang sehat dan bergizi untuk janinnya itu Donghae
tersenyum. Ia memeluk istrinya dari belakang. Lalu mengecup lembut
puncak kepala (?) Jessica.
“untuknya, untukmu dan untukku. Untuk kita…” bisiknya.
***
@4bulan kandungan
“chagi.. Jam berapa kau pulang?” tanya jessica lewat telepon. Donghae tersenyum.
“maaf chagi, hari ini aku pulang terlambat. Kau makan saja duluan. Jangan lupa makan ya, dan juga istirahatlah.. Saranghae..”
Donghae menutup telepon. Ia mendengar panggilan dari sekretarisnya,
rapat akan segera dimulai. Memang sekarang ia mulai sibuk, tambah jarang
dirumah untuk menemani jessica. Tapi ia melakukan semua itu untuk
bayinya nanti… Ia mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya semata-mata untuk
Jessica, dan bayi mereka…
***
Tak terasa perut Jessica semakin membesar. Usia kandungannya pun
memasuki 7bulan. Jessica semakin giat memakan makanan yang sehat,
istirahat yang cukup. Ia juga makin sering check up untuk mengetahui
perkembangan kandungannya.
Jessica mengelus pelan perutnya. Ia bisa merasakan bayi diperutnya menendang, membuatnya tersenyum kecil.
Ia melirik iPhone nya. Sudah jam 10malam, tapi Donghae tak kunjung
menelepon. Padahal seharusnya ia mengabarkan Jessica kalau akan pulang
terlambat…
Jessica menunduk. Makin hari, Donghae makin sibuk. Ia sibuk mengumpulkan
uang untuk masa depan dirinya dan bayi mereka. Jessica tahu itu. Tapi….
“Appa memang jarang menemani kita, sayang…” Jessica mengelus perutnya.
“tapi jangan marah ya, appa melakukan ini semua untuk kita.. Kau
mengerti kan?”
Tiba-tiba bayi di perut jessica menendang lagi. Jessica terkejut, detik kemudian ia tertawa kecil.
***
Jessica sudah bersiap akan pergi check up ke rumah sakit. Jessica menelepon Donghae, bertanya apakah Donghae bisa menemaninya.
“yeoboseyo, chagi?” kata Jessica ditelepon. “apakah kau bisa menemaniku?
Nee, aku mau check up ke dokter…. Apa? Tidak bisa ya? Kau mau ke busan
hari ini? Oh.. Baiklah.. Akan kuminta hyoyeon atau taeyeon eonni untuk
menemaniku.. Ne.. Jangan lupa makan ya, chagi~ mm.. Nado saranghae…”
Jessica cemberut. Donghae tak bisa menemaninya. Kemudian ia menelepon
Hyoyeon, tapi Hyoyeon tak bisa karena anaknya sedang sakit. Ia menelepon
Taeyeon, tapi ternyata Taeyeon juga sedang sibuk karena hari ini adalah
pementasan balet anak sulungnya.
Jessica berdecak. Tapi senyum terukitlr dibibirnya. Mungkin saat anak
ini lahir, ia juga akan sama sibuknya dengan kedua temannya itu.
Menemani anaknya saat sakit, menemani anaknya mengikuti suatu kegiatan
dan sebagainya. Jessica melirik jam.
Ia tak mungkin meminta ibunya untuk menemaninya, ia tak enak hati. Kalau Krystal… Pasti sedang sibuk dengan skripsinya…
Jessica berjalan ke teras rumahnya yang luas, dan menemukan Mr. Kim,
supir pribadi Jessica tertidur pulas. Wajahnya penuh keringat dan
sedikit pucat. Sepertinya ia kelahan. Jessica jadi tak tega untuk
membangunkannya.
Jessica menggigit bibirnya. Ia melirik kunci mobil diatas meja, lalu
melirik wajah Mr.Kim lagi. Baiklah, ia akan menyetir sendiri.
Jessica memegang perutnya. Memang, menyetir sendirian dengan keadaan seperti ini sangat berbahaya…. Tapi….
Jessica menghembuskan napasnya. Ia pasti akan baik-baik saja.
Jessica masuk kedalam mobilnya dengan hati-hati, menyalakan mesin, dan mulai melaju.
Dan kejadian terburuk yang membuat senyum Jessica lenyap seketika pun terjadi.
TBC
gimana readers? kalo bagus aku lanjution deh ^^